Jumat, 07 Oktober 2016

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar


Nama : Adithya Putra Affandi
Kelas : 5KA48
NPM : 1B115231

DOSEN : Nuryanto, ST.,MT

Nomor 1.
Pengertian penduduk Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Nomor 2.
Pengertian Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" juga berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,pengertian masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Nomor 3.
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Nomor 4.
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut. 
Nomor 5.
Masalah kependudukan Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2014 mencapai angka 252.000.000 (update terakhir di tanggal 07 Oct 2015) http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2014, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
Nomor 6.
Kelahiran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu negara. Pada pembahasan kali ini kita tidak hanya akan mengkaji angka kelahiran kasar saja, namun juga akan membahas angka kelahiran khusus dan umum, rumus angka kelahiran kasar dan pengertian angka kelahiran kasar serta faktor pendorong dan penghambar angka kelahiran. Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan :
CBR  : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L        : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P        : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta

Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi

2) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li       : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi       : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta

3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan :
GFR            = Angka kelahiran umum
L                 = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000          = Konstanta

Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
(e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
(a) Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
Nomor 7.
Dinamika penduduk adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang merupakan keseimbangan antara penyebab adanya pengurangan penduduk dan juga penambahan penduduk. Hal ini bisa terjadi apabila terdapat faktor faktor yang memengaruhinya. Faktor faktor tersebut seperti,
1. Faktor kelahiran
2. Faktor kematian
3. Faktor migrasi atau perpindahan
Untuk mengetahui adanya faktor faktor ini, maka harus dilakukan sensus penduduk yang dilakukan pada jagka waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada setiap daerahnya. Faktor penunjang dari adanya kelahiran adalah seperti pernikahan pada usia dini atau usia yang masih sangat muda, anak merupakan sebagai penentu suatu status sosial, masih adanya anggapan bahwa anak merupakan sumber rejeki sehingga ia terus menambah jumlah anak pada keluarga tersebut, Sedangkan faktor yang menghambat adanya kelahiran adalah seperti adanya program keluarga berencana, adanya penundaan pernikahan dengan alasan penyelesaian pendidikan lebih penting, kesibukan pekerjaan yang tidak sempat memikirkan untuk menikah ataupun memiliki keturunan, dan lain sebagainya. Faktor pendorong adanya kematian bisa anda ketahui seperti keadaan gizi penduduk yang rendah, tidak adanya kesadaran kepedulian terhadap kesehatan, adanya bencana alam yang menjadikan banyaknya korban jiwa, belum tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk penghambat adanya faktor kematian adalah seperti adanya fasilitas kesehatan yang memadai, kepedulian penduduk mengenai kesehatan dan juga gizi yang dikonsumsinya, adanya tenaga medis yang siap siaga untuk menanggulangi kesehatan penduduk di daerah tersebut. Sedangkan yang terakhir adalah migrasi atau perpindahan penduduk disebabkan oleh beberapa faktor pendorong dan juga penghambatnya.
Nomor 8.
Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk. 
Piramida penduduk disajikan dalam dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukan jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval usia peduduk lima tahunan. Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan kanan untuk wanita.
- Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Piramida_penduduk
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap wilayah atau negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive : 
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang 
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki grafik Piramida Penduduk Stasioner.
Nomor 9.
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1.      Persebaran penduduk berdasarkan geografis Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2.      Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Nomor 10.
Pengertian dari Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja). 
Kegunaan Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Nomor 11.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Nomor 12.
Unsur-unsur kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Sistem Religi.
2. Sistem Organisasi Masyarakat
3. Sitem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Opini dari unsur kebudayaan
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal, berikut ini adalah uraiannya :
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan. Sekali lagi saya sedikit mengingatkan melestarikan budaya asli negara sendiri  tidak hanya mesti orang-orang tua yang mengenakannya tetapi anak muda juga harus berani dan percaya diri untuk melestarikan budaya asli negara sendiri.
Nomor 13.
Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain lainnya
aktifitas : kegiatan/tindakan  yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyarakat yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainnya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, pJenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya | Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati, norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi hukuman.
Nomor 14.
4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya 
Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya kuat.
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Cara (Usage)
Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh:
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.erbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
Menghormati orang yang lebih tua.
c. Tata Kelakuan (Mores)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh:
Pasangan suami istri baru pada masyarakat Sunda biasanya menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka memiliki rumah tinggal sendiri.
Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak tegas.
d. Adat Istiadat (Customs)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
Nomor 15.
macam norma yang berlaku dan tentu harus dipatuhi bersama. Norma diartikan sebagai aturan-aturan yang berlaku didalam masyarakat. Kehadirannya tentu bukan tanpa sebab, norma ini bertujuan untuk menciptakan keteraturan didalam masyarakat sehingga menjadikan kehidupan bermasyarakat yang aman, nyaman, tentram, tertib, dan sentosa. Dalam pelaksanaannya, tidak semua orang bisa mematuhi norma-norma yang berlaku. 
macam-macam norma yaitu :
1. Norma Agama
Indonesia memang bukan merupakan negara agama, akan tetapi hampir seluruh penduduknya beragama. Oleh karena itu, norma agama merupakan salah satu norma yang berlaku didalam masyarakat kita. Norma agama itu sendiri merupakan peraturan-peraturan yang bersumber langsung dari Tuhan YME, bisa berupa perintah-perintah ataupun larangan-larangan. Norma ini seharusnya ditaati bagi siapa aja yang mengaku dia beragama, pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan siksa diakhirat kelak.
Contoh-contoh dari norma agama antara lain:
a. Taat dalam menjalankan ibadah.
b. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
c. Menghargai orang-orang yang lebih muda.
d. Tidak boleh berdusta (berkata bohong)
e. Tidak boleh mencuri barang milik orang lain
2. Norma Kesusilaan
Salah satu dari berbagai macam norma yang berlaku umum dimasyarakat kita adalah norma kesusilaan. Norma ini munculnya dari hari sanubari yang paling dalam seorang manusia. Parameter dari norma kesusilaan adalah ahlak, jika seseorang memiliki ahlak yang baik tentu dia mentaati norma kesusilaan dengan baik, dan juga sebaliknya. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah perasaan menyesal yang amat sangat dari hati yang paling dalam. Norma ini berlaku umum dan universal, artinya tiap-tiap manusia dapat menerimanya.
Contoh-contoh dari norma kesusilaan antara lain:
a. Berbuat baik terhadap setiap orang.
b. Selalu berbicara jujur dan tidak berdusta.
c. Menjalankan perintah orang tua.
d. Tidak berbuat curang atau menipu.
e. Tidak mencuri barang milik orang lain.
3. Norma Kesopanan.
Tidak bisa dipungkiri lagi jikalau kehidupan masyarakat Indonesia takan pernah lepas dari norma kesopanan yang berlaku dimasyarakatnya. Norma kesopanan itu sendiri memiliki arti aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri sehingga akan tercipta masyarakat yang saling menghormati satu sama lain. Pelanggaran terhadap norma ini akan sangat merugikan karena orang tersebut akan dicela bahkan dikucilkan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan norma ini bersumber dari keyakinan masyarakat itu sendiri.
Contoh-contoh dari norma kesopanan antara lain:
a. Berpakaian sopan ditengah masyarakat.
b. Berbicara sopan kepada orang tua.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak berbicara ketika makan.
e. Tidak meludah disembarang tempat.
4. Norma Kebiasaan
Macam-macam norma yang berlaku didalam masyarakat Indonesia lainnya adalah norma kebiasaan atau habit. Norma ini muncul akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang dan dalam bentuk yang sama sehingga menjadikannya suatu kebiasaan. Jika ada orang yang tidak melakukannya, maka orang tersebut dianggap aneh oleh masyarakat setempat. Jika norma ini dilakukan secara terus menerus dan oleh masyarakat yang lebih luas, bukan tidak mungkin norma ini menjadi suatu budaya bangsa.
Contoh-contoh dari norma kebiasaan antara lain:
a. Mudik ketika menjelang lebaran.
b. Kegiatan-kegiatan selamatan.
c. Syukuran kelahiran bayi.
d. Upacara-upacara adat istiadat.
e. Kegiatan-kegiatan adat.
5. Norma Hukum
Indonesia adalah negara hukum, sehingga tiap-tiap warganya menjungjung tinggi norma hukum yang berlaku. Norma Hukum sendiri memiliki arti peraturan-peraturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang untuk mengikat setiap warganya agar senantiasa taat pada hukum yang berlaku. Adapun pelanggaran terhadap norma ini akan dikenakan hukuman, bisa berupa penjara, denda maupun hal-hal lainnya. Satu hal yang istimewa dari norma hukum adalah sifatnya yang memaksa.
Contoh-contoh norma hukum antara lain
a. Berbuat korupsi akan mendapatkan hukuman
b. Membunuh orang lain akan mendapatkan hukuman
c. melanggar ketertiban umum akan mendapatkan hukuman
d. Berbuat teror akan mendapatkan hukuman
e. Menipu orang lain akan mendapatkan hukuman

Nomor 16
mengenai 8 pranata sosial yang ada di masyarakat 
Dalam masyarakat, terdapat pranata-pranata sosial, yaitu sistem tata kelakuan yang harus dipatuhi oleh setiap individu dalam memenuhi kebutuhannya. Tata artinya aturan-aturan yang boleh dan atau tidak boleh dikerjakan. Bila aturan tersebut dilanggar, maka akan ada sanksi. Tujuan utama tata kelakuan ini adalah membatasi kelakuan-kelakuan  individu agar tidak menyimpang dari norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pranata-pranata sosial yang terdapat di dalam masyarakat lahir atas dasar kebutuhan manusia yang bermacam-macam. Oleh karena itu, akan dijumpai pranata-pranata sosial sebagai berikut :
a. Pranata Ekonomi
Pranata Ekonomi adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material, termasuk di dalamnya produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh pranata ekonomi adalah berburu, berternak, bertani, industri, koperasi, perbankkan dan jenis mata pencaharian lain.
b. Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Seperti tata cara perkawinan, pengaturan keturunan, sistem kekerabatan, dan tempat tinggal.
c. Pranata Pendidikan
Pranata Pendidikan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, yaitu proses pembelajaran berbagai norma, pengetahuan, keterampilan, dan aspek budaya lain yang berlaku dalam masyarakat.
d. Pranata Kepercayaan dan keagamaan
Pranata Kepercayaan dan keagamaan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual manusia. Contohnya tatacara melaksanakan upacara keagamaan, doa, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
e. Pranata Politik
Pranata Politik adalah pranata yang berhubungan dengan cara, jalan, dan alat yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat. Seperti kekuasaan, pemerintahan, demokrasi, partai, dan sebagainya.
f.  Pranata Kesenian
Pranata Kesenian adalah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni drama, kesusastraan, dan sebagainya.
g. Pranata Somatik
Pranata Somatik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia demi kenyamanan hidup, seperti kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_kelahiran
https://id.wikipedia.org/wiki/Piramida_penduduk
http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/96
0. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar