Minggu, 02 Januari 2011

METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM


SIKLUS HIDUP SISTEM :

Proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Tahap – tahap Siklus Hidup :

1. Perencanaan.

2.

System Development Life Cycle

Analisis.

3. Perancangan.

4. Penerapan / Implementasi.

5. Penggunaan.

EKSEKUTIF ; menetapkan kebijakan dan membuat rencana yang mengatur pemakaian komputer.

KOMITE PENGARAH SIM ; mengelola siklus hidup pengembangan sistem dalam perusahaan.

Fungsi Komite Pengarah SIM :

1. Menetapkan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

2. Menjadi Pengendali Keuangan; berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan dengan penggunaan komputer.

3. Menyelesaikan pertentangan yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.

Ketika tiap siklus hidup melalui tahap pengembangan, para pemimpin proyek mengawasi para anggota tim.

Keuntungan dari melaksanakan proyek CBIS :

1. Menentukan lingkup proyek.

2. Mengenali berbagai area permasalahan.

3. Mengatur urutan tugas.

4. Memberikan dasar untuk pengendalian.

Langkah – langkah dalam Tahap Perencanaan :

1. Menyadari masalah.

2. Mendefinisikan masalah.

3. Menentukan tujuan sistem.

4. Mengidentifikasi kendala – kendala sistem.

5. Membuat studi kelayakan ; tinjauan sekilas pada faktor – faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan.

6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem.

7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek.

8. Menetapkan mekanisme pengendalian.

Langkah – langkah dalam Tahap Analisis:

1. Penelitian sistem.

2. Mengorganisasikan tim proyek.

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkan usulan rancangan.

6. Menyetujui / menolak rancangan proyek.

Langkah – langkah dalam Tahap Rancangan :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.

2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

4. Memilih konfigurasi yang terbaik.

5. Menyiapkan usulan penerapan.

6. Menyetujui / menolak penerapan sistem.

Langkah – langkah dalam Tahap Implementasi :

1. Merencanakan penerapan.

2. Mengumumkan penerapan.

3. Mendapatkan sumber daya hardware.

4. Mendapatkan sumber daya software.

5. Menyiapkan database.

6. Menyiapkan fasilitas fisik.

7. Mendidik peserta dan user.

8. Masuk ke sistem baru.

Langkah – langkah dalam Tahapan Penggunaan :

1. Menggunakan sistem.

2. Audit sistem.

3. Memelihara sistem, dilakukan untuk 3 alasan :

q Memperbaiki kesalahan.

q Menjaga kemutakhiran sistem.

q Meningkatkan kinerja sistem.

PROTOTYPING

Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.

Jenis – jenis Prototype :

1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.

Langkah – langkahnya :

q Mengidentifikasi kebutuhan user.

q Mengembangkan prototype.

q Menentukan apakah prototype dapat diterima.

q Menggunakan prototype.

2. Jenis II , langkah – langkahnya :

q Mengadakan sistem operasional.

q Menguji sistem operasional.

q Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.

q Menggunakan sistem operasional.

Daya Tarik Prototype :

1. Komunikasi antar analis sistem dan user membaik.

2. Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.

3. User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

4. Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karna user mengetahui apa yang diharapkan.

Kelemahan Prototype :

1. Ketergesaan untuk menghasilakan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi.

2. User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.

3. Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.

4. Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan sistem yang baik.

RAPID APPLICATON DEVELOPMENT

Memberikan respon yang cepat pada kebutuhan user, tetapi dengn lingkup yang lebih luas.

Unsur – unsur R.A.D :

1. Manajemen.

2. Manusia.

3. Metodologi.

4. Peralatan.

COMPUTER AIDED SOFTWARE ENGINEERING ( C A S E )

Merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan mengalihkan sebagian beban kerja pengembangan sistem dari manusia ke komputer.

4 Kategori peralan C A S E :

1. Peralatan CASE tingkat atas; dapat dibuat oleh eksekutif perusahaan saat mereka membuat perencanaan strategis.

2. Peralatan CASE tingkat menengah; dapat digunakan selama tahap analisis dan perancangan untuk mendokumentasikan proses dan data dari sistem yang telah ada maupun sistem yang baru.

3. Peralatan CASE tingkat bawah; digunakan selama tahap implementasi dan penggunaan untuk membantu programmer.

4. Peralatan CASE terintegrasi; menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar